Renungan 20 Sunnah Rasulullah Yang
Sering Dilupakan
Renungan 20 Sunnah Rasulullah
Yang Sering Dilupakan | Assalamualaikum dan salam Jumaat kepada semua pembaca
yang Dr Fuh kasihi. Sempena hari Jumaat, hari yang penuh dengan barakah ini Dr Fuh nak kongsikan satu
artikel yang sangat menarik dan sangat berguna kepada kita Ahli Sunnah
Waljamaah. Semoga artikel ini memberi manfaat kepada semua. In Shaa Allah.
Sunnah adalah segala sesuatu
yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam baik perkataan, perbuatan,
ataupun persetujuan. Sunnat pula berarti sesuatu yang pelakunya mendapat pahala
dan tidak ada dosa bagi yang meninggalkannya. Di antara perbuatan sunnah yang
jarang dilakukan kaum muslimin adalah sebagai berikut:
1. Mendahulukan Kaki Kanan Saat
Memakai Sandal Dan Kaki Kiri Saat Melepasnya
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian memakai sandal
maka dahulukanlah kaki kanan, dan jika melepaskannya, maka dahulukanlah kaki
kiri. Jika memakainya maka hendaklah memakai keduanya atau tidak memakai
keduanya sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Menjaga Dan Memelihara Wudhu
Diriwayatkan dari Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Istiqamahlah (konsistenlah)
kalian semua (dalam menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak akan pernah
dapat menghitung pahala yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik
perbuatan adalah shalat, dan tidak ada yang selalu memelihara wudhunya kecuali
seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
3. Bersiwak (Menggosok Gigi
dengan Kayu Siwak)
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Siwak dapat membersihkan
mulut dan sarana untuk mendapatkan ridha Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda,
“Andaikata tidak memberatkan umatku niscaya aku memerintahkan mereka untuk
bersiwak setiap kali hendak shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bersiwak disunnahkan setiap saat, tetapi lebih sunnah
lagi saat hendak berwudhu, shalat, membaca Al-Qur`an, saat bau mulut berubah,
baik saat berpuasa ataupun tidak, pagi maupun sore, saat bangun tidur, dan
hendak memasuki rumah.
Bersiwak merupakan perbuatan sunnah yang hampir tidak
pernah dilakukan oleh banyak orang, kecuali yang mendapatkan rahmat dari Allah.
Untuk itu, wahai saudaraku, belilah kayu siwak untuk dirimu dan keluargamu
sehingga kalian bisa menghidupkan sunnah ini kembali dan niscaya kalian akan
mendapatkan pahala yang sangat besar.
4. Shalat Istikharah
Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa ia
berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada kita tata
cara shalat istikharah untuk segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan
surat-surat Al-Qur`an kepada kami.” (HR. Al-Bukhari)
Oleh karena itu, lakukanlah shalat ini dan berdoalah
dengan doa yang sudah lazim diketahui dalam shalat istikharah.
5. Berkumur-Kumur Dan Menghirup
Air dengan Hidung Dalam Satu Cidukan Telapak Tangan Ketika Berwudhu
Diriwayatkan dari Abdullah bin Zaid Radhiyallahu Anhu,
bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkumur-kumur dan menghirup air
dengan hidung secara bersamaan dari satu ciduk air dan itu dilakukan sebanyak
tiga kali. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
6. Berwudhu Sebelum Tidur Dan
Tidur Dengan Posisi Miring Ke Kanan
Diriwayatkan dari Al-Barra’ bin
Azib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian tidurlah dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa
ragaku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku lindungkan
punggungku kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu, tiada tempat
berlindung mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman
dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan nabi yang Engkau utus’. Jika
engkau meninggal, maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Dan usahakanlah
doa ini sebagai akhir perkataanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
7. Berbuka Puasa Dengan Makanan
Ringan
Makanan ringan yang dimaksudkan bukanlah keropok
mahupun jajan. Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, ia berkata,
“Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berbuka puasa sebelum shalat maghrib
dengan beberapa kurma basah. Jika tidak ada maka dengan beberapa kurma kering.
Jika tidak ada, maka beliau hanya meminum beberapa teguk air.” (HR. Ahmad, Abu
Dawud dan At-Tirmidzi)
8. Sujud Syukur Saat Mendapatkan
Nikmat Atau Terhindar Dari Bencana
Sujud ini hanya sekali dan tidak terikat oleh waktu.
Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Jika Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau
disampaikan kabar gembira maka beliau langsung sujud dalam rangka bersyukur
kepada Allah.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
9. Tidak Begadang Dan Segera
Tidur Selesai Shalat Isya`
Hal ini berlaku jika tidak ada keperluan saat
begadang. Tetapi jika ada keperluan, seperti belajar, mengobati orang sakit dan
lain-lain maka itu diperbolehkan. Dalam hadits shahih dinyatakan bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak suka tidur sebelum shalat isya`
dan tidak suka begadang setelah shalat isya`.
10. Mengikuti Bacaan Muadzin
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu
bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika
kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin,
kemudian bershalawatlah kepadaku. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka
Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.Kemudian mintakan wasilah
untukku, karena wasilah merupakan tempat di surga yang tidak layak kecuali bagi
seorang hamba Allah dan aku berharap agar akulah yang mendapatkannya.
Barangsiapa yang memintakan wasilah untukku maka ia akan mendapatkan syafaatku
(di akhirat kelak).” (HR. Muslim)
11. Berlomba-Lomba Untuk
Mengumandangkan Adzan, Bersegera Menuju Shalat, Serta Berupaya Untuk
Mendapatkan Shaf Pertama.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Andaikata umat manusia
mengetahui pahala di balik adzan dan berdiri pada shaf pertama kemudian mereka
tidak mendapatkan bagian kecuali harus mengadakan undian terlebih dahulu
niscaya mereka membuat undian itu. Andaikata mereka mengetahui pahala bergegas
menuju masjid untuk melakukan shalat, niscaya mereka akan berlomba-lomba
melakukannya. Andaikata mereka mengetahui pahala shalat isya dan subuh secara
berjamaah, niscaya mereka datang meskipun dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari
dan Muslim)
12. Meminta Izin Tiga Kali Ketika
Bertamu
Jika tidak mendapatkan izin dari tuan rumah, maka
konsekuensinya anda harus pergi. Namun, banyak sekali orang yang marah-marah
jika mereka bertamu tanpa ada perjanjian sebelumnya, lalu pemilik rumah tidak
mengizinkannya masuk. Mereka tidak bisa memaklumi, mungkin pemilik rumah
memiliki uzur sehingga tidak bisa memberi izin. Allah Ta’ala berfirman, “Dan
jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih
suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur:
28)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Adab meminta izin itu hanya tiga kali, jika tidak diizinkan maka seseorang
harus pulang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
13. Mengibaskan Seprai Saat
Hendak Tidur
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,“Jika kalian hendak tidur,
maka hendaknya dia mengambil ujung seprainya, lalu mengibaskannya dengan
membaca basmallah, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di atas
kasurnya. Jika dia hendak merebahkan tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil
posisi tidur miring ke kanan dan membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku,
dengan-Mu aku merebahkan tubuhku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Jika
Engkau menahan nyawaku, maka ampunkanlah ia, dan jika Engkau melepasnya, maka
lindungilah ia dengan perlindungan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR.
Muslim)
14. Meruqyah Diri Dan Keluarga
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ia
berkata, “Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa meruqyah
dirinya dengan doa-doa perlindungan ketika sakit, yaitu pada sakit yang
menyebabkan wafatnya beliau. Saat beliau kritis, akulah yang meruqyah beliau dengan
doa tersebut, lalu aku mengusapkan tangannya ke anggota tubuhnya sendiri,
karena tangan itu penuh berkah.” (HR. Al-Bukhari)
15. Berdoa Saat Memakai Pakaian
Baru
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu
Anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika mengenakan
pakaian baru, maka beliau menamai pakaian itu dengan namanya, baik itu baju,
surban, selendang ataupun jubah, kemudian beliau membaca, “Ya Allah, hanya
milik-Mu semua pujian itu, Engkau telah memberiku pakaian, maka aku mohon
kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuannya dibuat, dan aku berlindung
kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuannya dibuat.” (HR. Abu Dawud dan
At-Tirmidzi)
16. Mengucapkan Salam Kepada
Semua Orang Islam Termasuk Anak Kecil
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu,
ia menceritakan, ”Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam, ‘Apa ciri keislaman seseorang yang paling baik?’Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Kamu memberikan makanan (kepada orang
yang membutuhkan) dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang
yang tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia
menuturkan, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati kumpulan
anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.” (HR. Muslim)
17. Berwudhu Sebelum Mandi Besar
(Mandi Junub)
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhu, “Jika
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ingin mandi besar, maka beliau membasuh
tangannya terlebih dahulu, lalu berwudhu seperti hendak shalat, kemudian
memasukkan jemarinya ke airdan membasuh rambutnya dengan air. Selanjutnya
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menuangkan air tiga ciduk ke kepalanya
dengan menggunakan tangannya, lalu mengguyur semua bagian tubuhnya.” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)
18. Membaca ‘Amin’ Dengan Suara
Keras Saat Menjadi Makmum
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika imam membaca “Amin”
maka kalian juga harus membaca “Amin” karena barangsiapa yang bacaan Amin-nya
bersamaan dengan bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang telah
berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa kaum
salafus-shalih mengeraskan bacaan “Amin” sehingga masjid bergemuruh.
19. Mengeraskan Suara Saat
Membaca Zikir Setelah Shalat
Di dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan, “Ibnu
Abbas Radhiyallahu Anhuma mengatakan, mengeraskan suara dalam berzikir setelah
orang-orang selesai melaksanakan shalat wajib telah ada sejak zaman Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas juga mengatakan, “Aku mengetahui
orang-orang telah selesai melaksanakan shalat karena mendengar zikir mereka.”
(HR. Al-Bukhari)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Disunnahkan
mengeraskan suara saat membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat.”
Sunnah ini tidak dilakukan di banyak masjid sehingga
tidak dapat dibedakan apakah imam sudah salam atau belum, karena suasananya
sepi dan hening. Caranya adalah imam dan makmum mengeraskan bacaan tasbih
(Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan takbir (Allahu Akbar) secara
sendiri-sendiri, bukan satu komando dan satu suara. Adapun mengeraskan suara
ketika berzikir dengan satu komando, satu suara dan dipimpin oleh imam maka
dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang
mengatakan sunnah secara mutlak, ada yang memandang sunnah dengan syarat-syarat
tertentu dan ada pula yang mengatakan bahwa zikir berjamaah adalah perbuatan
bid’ah.
20. Membuat Pembatas Saat Sedang
Shalat Fardhu Atau Shalat Sunnah
Diriwayatkan dari Abu Said al-Kudri Radhiyallahu Anhu
bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Ketika kalian hendak
shalat, maka buatlah pembatas di depannya dan majulah sedikit, dan janganlah
membiarkan seseorang lewat di depannya. Jika ada orang yang sengaja lewat di
depannya, maka hendaknya dia menghalanginya karena orang itu adalah setan.”
(HR. Abu dawud dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu
Anhuma, ia berkata, “Rasulullah menancapkan tombak di depannya, lalu shalat di
belakang tongkat itu.” (HR. Al-Bukhari)
Sunnah ini sering diabaikan, terutama saat melakukan
shalat sunnah.
Wahai saudaraku! Jadilah seperti orang yang
diungkapkan oleh Abdurrahman bin Mahdi, “Aku mendengar Sufyan berkata, ‘Tiada
satu hadits pun yang sampai kepadaku kecuali aku mengamalkannya meskipun hanya
sekali.”
Muslim bin Yasar mengatakan, “Aku pernah melakukan
shalat dengan memakai sandal padahal shalat tanpa sandal sangat mudah dilakukan.
Aku melakukan itu hanya ingin menjalankan sunnah Rasul Shallallahu Alaihi wa
Sallam.”
Ibnu Rajab menuturkan, “Orang yang beramal sesuai
ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, meskipun amal itu sangat kecil,
maka itu akan lebih baik daripada orang yang beramal tidak sesuai dengan ajaran
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam meskipun dia sangat
bersungguh-sungguh.”
Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang mengikuti
sunnah rasul-Mu dan mengikuti jejaknya. Ya Allah, kumpulkanlah kami dan kedua
orang tua kami bersamanya di surga wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.
No comments:
Post a Comment